Kamis, 05 Januari 2012

TRI HITA KARANA


Tri Hita Karana ,berasal dari bahasa sansekerta (Tri = tiga, Hita = sejahtera, Karana = penyebab). Pengertian Tri Hita Karana adalah tiga hal pokok yang menyebabkan kesejahteraan dan kemakmuran hidup manusia.
a.    parhyangan
Parhyangan adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan (Sang Hyang Widhi Wasa). Penerapan dari prahyangan dapat ditujukan dengan upaya – upaya pelaksanaan Dewa Yadnya. Karena Prahyangan itu merupakan hubungan antara manusia dengan Tuhan, maka penerapannya dapat dilaksanakan dengan Dewa Yadnya. Misalnya dengan membersihkan pura-pura, rajin sembahyang dan juga dengan melaksanakan ajaran-ajaran agama dan menjauhi larangan-larangan Tuhan.
b.   pawongan
Pawongan adalah manusia dengan manusia. Manusia yang bersifat individu maupun social  memerlukan hubungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Contoh penerapan pawongan adalah terjaga dan terjalinnya hubunan yang baik antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Hal ini dapat muncul dengan adanya sikap tenggang rasa saling memiliki antara umat beragama, saling menghargai dan saling tolong- menolong dengan setiap orang. Jika hal tersebut telah dilaksanakan maka akan terciptalah hubungan yang harmonis dan selaras antara masyarakat baik itu yang sama agamanya maupun yang berbeda agama. Dengan saling menjaga hubungan yang baik antar manusia maka manusia tersebut akan dapat menciptakan suasana kehidupan yang aman, nyaman damai dan tentram. Sehingga tujuan hidup manusia dapat terpenuhi dengan baik.
c.    palemahan
Palemahan merupakan hubungan manusia dengan alam lingkungannya. Seperti yang kita ketahui sekarang ini telah banyak terjadi bencana alam. Hal ini sebenarnya disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Kita hendaknya tetap menjaga kelestarian alam agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti bencana alam yang terjadi kebanyakan ini. Kita harus menjaga kebersihan alam, kita juga tidak boleh hanya menguras isi alam itu saja dan tidak memperhatikannya. Kita sebagai manusia hendaknya dapat membedakan mana sebaiknya yang mesti kita lakukan dan mana yang tidak patut untuk dilakukan. Agar Tuhan tidak murka, maka kita harus menjaga ciptaanNya dengan baik. Alam ini merupakan ciptaan Tuhan yang patut untuk dijaga kelestariannya.

Dengan terjadinya hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam, maka tercapainya kebahagiaan dan kesejahteraan bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar