Kamis, 05 Januari 2012

DARMAWACANA SAD ATATAYI


SAD ATATAYI
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk  memberikan sepatah kata dharma pada hari yang bahagia ini. Sebelum saya lanjut, sambutlah pangenjali umat dari saya OM SVASTYASTU.
Ide Pinandite yang saya sucikan, Bapak Keliang Adat beserta Umat sedharma dalam kasih Ide Sang Hyang Widhi Wase yang saya hormati. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan sepatah kata dharma dengan judul “SAD ATATAYI“. Saya berdiri di sini bukan untuk menggurui umat sedharma melainkan ingin mengingatkan kembali apa yang dimaksud dengan sad atatayi dan bagian-bagiannya.
Namun sebelum saya lanjut mungkin kata Sad Atatayi sudah tidak asing lagi dibenak umat sedharma,dalam kesempatan kali ini saya akan membahas kembali apa arti Sad Atatayi. Istilah sad atatayi terdiri dari sad dan atayi,yang memiliki arti masing-masing sad artinya enam dan atayi artinya pembunuh keji .jadi secara umum sad atatayi merupakan bagian daarai ajaran moral yaitu perbutan yang amat buruk serta harus dijauhkan dari pelaksanaan,perkataan.dan bahkan pemikiran sekali pun.
Umat sedarmayang berbhagia adapun enam macam yang sangat keji adalah:             
1.        aqnida artinya membakar milik orang lain atau pengeboman.
2.       Visada artinya meracuni,bisa termasuk narkotika,alkohol,psikotropika,dan obat terlarang.
3.       Atharva artinya melakukan praktek ilmu hitam,klinik,sihir,santet,teluh dan sejenisnya.
4.       Sastragna artinya mengamuk,mata gelap,yang bisa di sebut dengan memprovokasi masa untuk melakukan sesuatu lepas kendali.
5.       Dritikrama artinya memperkosa, melakukan pelecehan seksual dalam segala jenis.
6.       Rajapisuna artinya menghasut,memfnah,hingga menyebabkan kematian korban.
            Umat sedharma dalam kasih Ide Sang Hyang Widhi Wase, mungkin hanya demikian sepatah kata dharma yang dapat saya berikan pada kesempatan ini. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya bilamana dalam penyampaian sepatah kata dharma tadi terdapat hal-hal yang tidak berkenan di hati umat sedharma dan kesalahan-kesalahan baik yang disengaja atau pun yang tidak di sengaja, karena saya masih dalam proses belajar dan saya tutup dengan parame santi “OM SANTHI, SANTHI, SANTHI OM”.
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar