Rabu, 18 Januari 2012

PSIKOTIK (PSYCHOTIC) & PSIKOPAT


 
A.  PSIKOTIK  (PSYCHOTIC)
Ø  pengertian psikotik

Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik akut dan kronik.

Gangguan Psikotik Akut
Gambaran utama perilaku:
1)   Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :
2)   Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya
3)   Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal
4)   Kebingungan atau disorientasi
5)   Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan,  dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasa2. Pedoman diagnostik

Ø FAKTA PENYEBAB PSIKOTIK
1)   Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya)
2)   Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain)
3)   Agitasi atau perilaku aneh (bizar)
4)   Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)
5)   Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)

Ø Ciri-ciri penderita psikotik antara lain:
1)   Penarikan diri dari pergaulan sosial, banyak di dalam rumah, malu keluar rumah
2)   Tak mampu bekerja sesuai dengan fungsinya. Di rumah tak mau bekerja, atau bekerja sekedarnya saja karena diperintah, setelah itu tak mau mengerjakan tugas yang diberikan
3)    Berpikir aneh, dangkal, berbicara tak sesuai dengan keadaan situasi keseharian, bicara ngelantur.
4)   Dalam pergaulan ada riwayat gejala waham atau halusinasi dan illusi
5)    Perubahan perilaku yang nyata, misalnya tadinya ceria menjadi melamun, perilaku aneh-aneh yang sebelumnya tidak pernah dijalani.
6)   Kelihatan menjadi murung dan merasa tak berdaya
7)    Sulit tidur dalam beberapa hari, atau bisa tidur yang terlihat oleh keluarganya, tetapi pasien merasa sulit atau tidak bisa tidur.
Ø Gejala-gejala psikotik
1)   Skizofrenia adalah penyakit jiwa yang ditandai kemunduran atau kemurungan kepribadian. Berdasarkan fase Sadid telah berada pada fase aktif. Karena individu mengalami simtom psikotik, halusinasi, delusi, bicara dan tingkah laku tidak teratur serta tanda-tanda penarikan diri
2)   Paranoid adalah gila kebesaran atau merasa lebih dari segalanya. Individu yang mempunyai kepribadian paranoid kemungkinan terdapat waham, namun gejala itu hanya sekilas.
3)   Maniac depressive psychosis adalah kondisi inidividu di mana perasaan gembira yang mendadak bisa berubah sebaliknya.

Ø PENANGANAN PSIKOTIK
Upaya yang perlu dilakukan adalah segera membawa Si penderita  ke fasilitas psikiatri untuk menentukan diagnosis kemungkinan dan pengobatan yang adekuat. Perawatan yang intensif (rawat inap), tampaknya diperlukan bagi Si penderita. Berbagai pemeriksaan akan dilakukan sesuai indikasi, misalnya pemeriksaan Electro Enceplalografi dan CT Scan, atau bahkan bila diperlukann MRI (Magnetic Resonance Imaging). Dokter yang memeriksa akan menentukan apakah gejala-gejala psikotik yang ditampilkan merupakan bagian dari epilepsinya atau merupakan gangguan yang terpisah.

Konseling pasien dan keluarga
1)   Bantu keluarga mengenal aspek hukum yang berkaitan dengan pengobatan psikiatrik antara lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam pengobatan pasien
2)   Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stresor
3)   Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari-hari setelah gejala membaik


B.  PSIKOPAT
Ø PENGERTIAN PSIKOPAT
Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Maksudnya, psikopat adalah suatu gejala kelainan yang sejak dulu dianggap berbahaya dan mengganggu masyarakat. Namun, istilah psikopat yang sudah sangat dikenal masyarakat justru tidak ditemukan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM) IV. Artinya, psikopat tidak tercantum dalam daftar penyakit, gangguan atau kelainan jiwa di lingkungan ahli kedokteran jiwa Amerika Serikat. Psikopat dalam kedokteran jiwa masuk dalam klasifikasi gangguan kepribadian dissosial. Selain psikopatik, ada gangguan antisosial, asosial, dan amoral yang masuk dalam klasifikasi gangguan kepribadian dissosial

Ø CIRI-CIRI PSIKOPAT
1)   Sering berbohong. Jika ketahuan berbohong, ia tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
2)   Impulsif dan sulit mengendalikan diri; emosi tinggi, tantrum, dan agresif. Mudah terpicu amarahnya oleh hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
3)   Tidak memiliki respons fisiologis yang normal seperti rasa takut yang ditandai tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar bila melakukan kesalahan yang besar dan fatal.
4)   Emosi dangkal; saat sedih dan gembira ekspresinya tidak terlalu kelihatan.
5)   Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah, sering menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
6)   Senang melakukan pelanggaran dan peraturan keluarga atau sekolah.
7)   Kurang empati terhadap perasaan keluarga dan teman sepermainan.
8)   Agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah

Ø gejala psikopat adalah:
1)   Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Bagi psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan. Mereka juga tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
2)    Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat sering kali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Sering kali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
3)   Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respons fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar. Karena itu psikopat sering kali disebut dengan istilah "dingin".
4)   Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
5)   Tidak punya rasa sesal, rasa berdosa, dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya, ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
6)   Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
7)   Kurang empati. Bagi psikopat, memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
8)    Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
9)   Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
10) Tidak bertanggung jawab atas kewajiban.
11) Tidak bertanggung jawab atas tindakan sendiri.
12)    Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
13)  Sikap antisosial di usia dewasa.
14)  Persuasif dan memesona di permukaan.
15)  Butuh stimulasi atau gampang bosan.
16)  Emosi dangkal.
17)  Buruknya pengendalian perilaku.
18)  Longgarnya perilaku seksual.
19)  Masalah perilaku dini (sebelum usia 13 tahun).
20)  Tidak punya tujuan jangka panjang yang realistis.
21)  Pernikahan jangka pendek yang berulang.
22)  Terlibat kenakalan di masa remaja.
23)  Melanggar norma.
24)  Terlibat keragaman kriminal.

Ø PENANGANAN PSIKOPAT
Mengingat faktor penyebab psikopat masih belum terungkap jelas, maka penanganan yang dilakukan memang tidak bisa optimal. Pengobatan dan rehabilitasi psikopat saat ini baru dalam tahap kompleksitas pemahaman gejala. Terapi yang paling mungkin adalah tanpa obat seperti konseling. Namun melihat kompleksitas masalahnya, terapi psikopat bisa dikatakan sulit bahkan tidak mungkin. Seorang psikopat tidak merasa ada yang salah dengan dirinya sehingga memintanya datang teratur untuk terapi adalah hal yang mustahil. Yang bisa dilakukan manusia adalah menghindari orang-orang psikopat, memberikan terapi pada korbannya, mencegah timbul korban lebih banyak dan mencegah psikopat agar tidak menjadi pelaku kriminal.

1 komentar: