Kamis, 05 Januari 2012

CATUR ASRAMA



Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk  memberikan sepatah kata dharma pada hari yang bahagia ini. Sebelum saya lanjut, sambutlah pangenjali umat dari saya OM SVASTYASTU.
Ide Pinandite yang saya sucikan, Bapak Keliang Adat beserta Umat sedharma dalam kasih Ide Sang Hyang Widhi Wase yang saya hormati. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan sepatah kata dharma dengan judul “CATUR ASRAMA “. Saya berdiri di sini bukan untuk menggurui umat sedharma melainkan ingin mengingatkan kembali apa yang dimaksud dengan Catur Asrama dan bagian-bagiannya.
Umat sedharma dalam kasih Ide Sang Hyang Widhi Wase, Catur Asrama berasal dari bahasa sansekerta yaitu  Catur dan Asrama. Catur yang artinya empat dan Asrama artinya jenjang atau tahapan. Jadi,Catur Asrama adalah empat jenjang atau tahapan kehidupan yang harus dijalani untuk mencapai moksa. Catur Asrama juga dapat diartikan sebagai empat jenjang yang harus dilalui dalam kehidupan yang berdasarkan tuntunan rohani.
Catur Asrama terdiri dari empat jenjang atau tahapan yaitu Brahmacari, grahasta, wanaprasta, biksuka/sanyasin.
1.     Brahmacari Asrama
             Brahmacari asrama yaitu masa atau tahapan menuntut ilmu pengetahuan.
2.    Grahasta Asrama
             Grahasta asrama artinya masa atau jenjang untuk menbentuk rumah tangga yang harmonis.
            Umat sedharma dalam kasih Ide Sang Hyang Widhi Wase,
                                    Adapun tujuan Grahasta Asrama yaitu :
·         Melanjutkan keturunan
·         Membina rumah tangga, misalnya saling tolong menolong, jangan menunjukan perlakuan yang tidak baik di hadapan anak.
·         Melaksanakan PancaYajna (sebagai seorang Hindu).
3.    Wanaprasta Asrama
             Wanaprasta merupakan hidup mengasingkan diri kedalam hutan. Mulai menghilangkan hawa nafsu bahkan melepaskan diri dari ikatan duniawi.
            Manfaat menjalani jenjang wanaprasta dalam keidupan ini, antara lain :
a.       Untuk mencapai ketenangan rohani
            Dengan mengasingkan diri kedalam hutan maka ketenangan rohani akan tercapai.
b.       Melepaskan segala keterikatan duniawi
            Dengan mengasingkan diri, maka segala keterikatan duniawian akan dapat dilepaskan.
4.    Biksuka Asrama
            Kata Biksuka berasal dari kata biksu yang artinyameminta-minta. Biksuka Asrama ialah tingkat kehidupan yang dilepaskan dari ikatan keduniawian, hanya mengabdikan diri kepada Tuhan/Ide Sang Hyang Widhi Wase.
            Ciri-ciri seorang Biksuka antara lain :
a.       Selalu melakukan tingkah laku yang baik dan bijaksana
b.       Selalu memancarkan sifat-sifat yang menyebabkan orang lain bahagia.
c.        Dapat mengalahkan musuh-musuh dalam dirinya(sad ripu).
            Umat sedharma dalam kasih Ide Sang Hyang Widhi Wase, mungkin hanya demikian sepatah kata dharma yang dapat saya berikan pada kesempatan ini. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya bilamana dalam penyampaian sepatah kata dharma tadi terdapat hal-hal yang tidak berkenan di hati umat sedharma dan kesalahan-kesalahan baik yang disengaja atau pun yang tidak di sengaja, karena saya masih dalam proses belajar dan saya tutup dengan parame santi “OM SANTHI, SANTHI, SANTHI OM”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar