A.
Pengertian
Tes
Tes
secara harfiah berasal dari bahasa perancis kuno “testum” artinya piring untuk
menyisihkan logam-logam mulia. Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan
atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
kecerdasan, kemampuan, atau bakat yang dimiliki seseorang atau kelompok.
Tes
juga dapat didefinisikan sebagai himpunan pertanyaan yang harus dijawab atau
pertanyaan yang harus dipilih dengan tujuan untuk mengukur aspek perilaku
tertentu dari orang yang dikenai tes. Biasanya dalam kegiatan proses belajar
mengajar, murid diberikan sejumlah pertanyaan atau tugas dari guru. Pertanyaan
tersebut dapat dalam bentuk pertanyaan dikelas, tugas pekerjaan rumah (PR),
atau bentuk lain yang tujuannya untuk mendapatkan informasi tertentu, sesuai
dengan isi tugas yang ada. Tindakan yang demikina itu merupakan bentuk-bentuk
tes tulis.
B.
Fungsi
Tes
Secara umum ada beberapa macam
fungsi tes di dalam dunia pendidikan, yaitu:
Ø Pertama, tes dapat berfungsi sebagai
alat untuk mengukur prestasi belajar siswa dan juga sebagai alat untuk mengukur
keberhasilan program pengajaran.
Hal ini berarti tes dimaksudkan
untuk mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai siswa
setelah menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Dalam
kaitannya untuk mengukur keberhasilan program, tes berfungsi untuk menunjukkan
seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai, dan
seberapa banyak yang belum tercapai dan menentukan langkah apa yang perlu
dilakukan untuk mencapainya.
Ø Kedua, tes berfungsi sebagai
motivator dalam pembelajaran.
Berkaitan dengan point ini,
Thorndike (1991) mengemukakan bahwa siswa akan belajar lebih giat dan berusaha
lebih keras apabila mereka mengetahui bahwa di akhir program yang sedang
ditempuh aka nada tes untuk mengetahui nilai dan prestasi mereka. Selain itu,
Ebel (1979) mengemukakan bahwa tes kadang-kadang dianggap sebagai motivator
ekstrinsik.
Ø Ketiga, tes dapat berfungsi untuk
upaya perbaikan kualitas pembelajaran.
Dalam rangka perbaikan kualitas
pembelajaran ada tiga jenis tes yang perlu dibahas yaitu tes penempatan, tes
diagnosis, dan tes formatif.
C.
Bentuk-bentuk
Tes
Bentuk
tes yang sering dipakai dalam proses belajar mengajar pada hakikatnya dapatdikelompokkan menjadi tiga bentuk, yaitu
:
1. Tes tertulis (written
tes) : suatu tes yang menuntut siswa memberikan
jawaban secara tertulis . Tes tertulis mempunyai 2 macam:
a. Tes obyektif: tes tertulis yang menuntut
siswa memilih jawaban yang telah disediakan atau memberikan jawaban singkat
terbatas.
Tes
ini dibuat sedemikian rupa, sehingga hasil tes tersebut dapat dinilai secara
obyektif, dinilai oleh siapapun akan menghasilkan nilai yang sama. Tes objektif
jawabannya ringkas dan pendek (short answer test). Bentuk bentuk tes obyektif
ini adalah : (1) Bentu benar salah (true false)Contoh : Lingkarilah B bila pertanyaan
ini benar, atau S bila pertanyaan tersebut salah. B-S Hukum memberi hadiah
adalah sunah muakkad. (2) Bentuk pilihan ganda ( multiple choice) Contoh :
berilah tanda (x) huruf a, b, c, d pada jawaban yang benar! Wajib megerjakan ibadah
haji bagi orang yang………… a. Tua c. \ kaya b. Mampu c. suka (3) Bentuk
menjodohkan (matching)
Contoh
: Jodohkan soal bagian A dan Bagian B di bawah ini.
A
-
Beragama islam
-
Berdiri bagi yang kuasa
-
Menahan keluarnya hadast Bagian
B
-
makruh dalam sholat
-
Rukun dalam sholat
-
syarat dalam sholat
-
sunnah dalam sholat
(4)
Bentuk melengkapi (completion)/jawaban singkat
Contoh
: umroh sering disebut dengan…………….
Presiden
RI saat ini ialah………………..
b. Tes Subjektif/Essai : tes tertulis yang
meminta siswa memberikan jawaban berupa uraian atau kalimat yang panjang-panjang.
Panjang pendeknya tes essai adalah relatif, sesuai kemampuan si penjawab tes.
Bentuk-bentuk
tes subjektif ini adalah :
(1)
Essai bebas, yakni tes yang soal-soalnya harus dijawab dengan uraian secara
bebas. Sesuai dengan apa yang diketahuinya. Contoh : Apa yang terjadi apabila
pemerintahan suatu negara dipimpin oleh seorang diktator?
Kelemahan dalam bentuk ini adalah sukar menentukan standar jawaban yang benar sebab jawaban siswa sifatnya beraneka ragam.
Kelemahan dalam bentuk ini adalah sukar menentukan standar jawaban yang benar sebab jawaban siswa sifatnya beraneka ragam.
(2)
Essai terbatas, yakni yang soalnya menuntut jawaban dalam bentuk uraian
yang telah terarah. Tes uaraian ini lebih mudah memeriksanya, karena dapat lebih
mudah ditetapkan standar jawaban yang benar. Contoh : Sebutkan cirri ciri
seorang pemimpin yang bersifat diktator?
2. Tes Lisan (oral test) :
Tes lisan sangat bermanfaat untuk mengukur aspek yang terkait dengan kemampuan
komunikasi. Tes lisan juga dapat digunakan untuk menguji siswa baik secara
individual ataupun kelompok. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
tes lisan :
a.
Janganlah guru membentak
siswa karena siswa itu memberikan jawaban yang menurut penilaian guru merupakan
jawaban yang salah.
b.
Jangan pula ada kecenderungan untuk membantu
seorang murid yang sedang dites dengan memberikan kunci-kunci jawaban tertentu karena
kita merasa kasihan atau simpati pada murid itu.
Contoh bentuk tes lisan : Guru dikelas
bertanya pada siswanya : “sebutkan Rukun-rukun dalam sholat!”
3. Tes Perbuatan :
Digunakan untuk mengukur hsil belajar yang menyangkut domain ketrampilan
(skill) atau perilaku (behavior). Tes perbuatan bisa berupa tulis dan lisan.
Tes ini juga dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, baik secara
individual maupun secara kelompok. Contoh : siswa diminta memperagakan tata
cara pelaksanaan sholat jenazah beserta bacaannya.
C. Kelebihan dan kekurangan
masing-masing tes
1. Tes tulis
Ø
Tes
obyektif
1.
Dapat mencakup ruang lingkup materi yang luas
2.
Pemeriksaannya cepat dan obyektif
3.
Siswa dapat menebak jawaban
4.
Dalam menyusun soal lebih sulit
5.
Yang diukur cenderung aspek kognitif tingkat rendah
6.
Tidak menuntut penalaran siswa
7.
Tidak membutuhkan pemikiran analistis maupun sistematis
Ø
Tes
Subyektif
1.
Cakupan materi terbatas atau sempit
2.
Pemeriksaan cenderung lama dan subyektif
3.
Siswa tidak dapat menebak jawaban
4. Dalam
menyusun soal lebih mudah
5.
Yang diukur cenderung tingkat kecerdasan kognitif tinggi
6.
Menuntut penalaran siswa
7.
Dapat melatih siswa berfikir logis, analistis, dan sistematis
Ket
: apa yang menjadi kelebihan dalam tes objektif merupakan kelemahan dalam tes
subjektif dan sebaliknya.
2.
Tes lisan
Ø Kelebihan
tes lisan adalah : Bisa mengetahui kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat
secara langsung dan dapat diketahui penguasaan siswa secara tepat.
Ø Kelemahan
tes lisan adalah : Membutuhkan waktu yang relatif lama, dan seringkali siswa
kurang bebas dalam mengemukakan pendapat.
3. Tes perbuatan
Ø
Kelebihan tes perbuatan
yakni : Merupakan alat paling tepat terbentuk atau tidaknya ketrampilan yang
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Tes perbuatan juga dapat membantu
pergantian suasana sehingga kejenuhan dapat dikurangi atau dihilangakan.
Ø Kelemahan tes perbuatan yakni : Tidak semua
bahan ajaran dapat diungkap dengan tes perbuatan. Tes perbuatan juga
membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan biaya yang cukup banyak.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tes
adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan, atau bakat yang
dimiliki seseorang atau kelompok. Tes juga dapat didefinisikan sebagai himpunan
pertanyaan yang harus dijawab atau pertanyaan yang harus dipilih dengan tujuan
untuk mengukur aspek perilaku tertentu dari orang yang dikenai tes.
B. Kritik
dan Saran
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.
Maka dari itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
dapat memperbaiki dalam pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2008/03/tes-prestasi-hasil-belajar.html
di akses pada tanggal 13 oktober 2011.
http://p4mriunismuh.wordpress.com/2011/06/16/instrument-test-1/
di akses pada tanggal 13 oktober 2011.
http://mihwanuddin.wordpress.com/2011/01/13/makalah-teknik-pengumpulan-data-tes/ di akses pada tanggal 13 oktober 2011
http://www.psikologizone.com/pengertian-definisi-tes-dalam-psikologi/06511341
di akses pada tanggal 13 oktober 2011.
http://minaltimay.wordpress.com/2010/12/16/pengertian-tes-jenis-jenis-tes/
di akses pada tanggal 13 oktober 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar