Sabtu, 16 Juni 2012

BUDAYA DAN AGAMA SUKU BALI

A.    SEJARAH
Bali berasal dari kata” Bal” dalam bahasa sansekerta berarti “kekuatan” dan Bali berarti”pengorbanan” yang berarti supaya kita tidak melupakan kekuatan kita, supaya kita selalu siap untuk berkorban.bali mempunyai dua pahlawan nasional yang sangat berperan dalam mempertahankan daerahnya yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik.

B.    UNSUR-UNSUR BUDAYA

a.    BAHASA
Bali sebagian besar menggunakan bahasa Bali dan bahasa Indonesia, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Bahasa inggris adalah bahasa ketiga dan bahasa asing utama bagi masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan industri pariwisata. Bahasa Bali dibagi menjadi dua yaitu bahasa Aga yaitu bahasa Bali yang pengucapannya lebih kasar dan bahasa Bali mojopahit yaitu bahasa Bali yang pengucapannya lebih halus.
b.    PENGETAHUAN
Banjar atau bisa disebut sebagai desa adalah suatu bentuk kesatuan-kesatuan sosial yang didasarkan atas kesatuan wilayah, kesatuan sosial disebut diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara keagamaan. Banjar dikepalai oleh klian banjar yang bertugas sebagai menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan sosial dan keagamaan, tetapi sering kali juga harus memecahkan soal-soal yang mencakup hukum adat tanah dan hal-hal sifatnya administrasi pemerintahan.



c.    TEKNOLOGI
Masyarakat bali telah mengenal dan berkembang sistem pengairan yaitu sistem subak yang mengatur pengairan dan penanaman di sawah-sawah. Dan mereka juga sudah mengenal arsitektur yang mengatur tata letak ruangan dan banguanan yang menyerupai bangunan feng shui. Arsitektur merupakan ungkapan perlambang komunikatif dan edukatif. Bali juga memiliki senjata tradisional yaitu salah satunya kris. Selain untuk membela diri menurut kepercayaan bila kris pusaka di rendam dalam air putih dapat menyembuhkan orang yang terkena gigitan binatang berbisa.
d.    ORGANISASI SOSIAL
d.1  Perkawinan
Penarikan garis keturunan dalam masyarakat bali adalah mengarah pada patrilinear. Sistem kasta sangat mempengaruhi proses berlangsungnya perkawinan karena seorang wanita yang kastanya lebih tinggi kawin dengan pria yang kastanya lebbih rendah tidak dibenarkan karena terjadi suatu penyimpangan yaitu akan membuat malu keluarga dan menjatuhkan gengsi seluruh kasta dari anak wanita. Di beberapa daerah bali (tidak semua daerah) berlaku pula adat penyerahan mas kawin (petuku luh) tetapi sekarang ini terutama diantara keluarga orang-orang terpelajar sudah menghilang.
d.2  Kekerabatan
Adat menetap di Bali sesudah menikah mempengaruhi pergaulan kekerabatan dalam suatu masyarakat. Ada dua macam adat menetap yang sering berlaku di Bali yaitu : adat verilokal adalah adat yang membenarkan pengantin baru menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami dan adat neolokal adalah adat yang menentukan pengantin baru tinggal sendiri ditempat kediaman yang baru. Di Bali ada tiga kelompok klien utama (triwangsa) yaitu brahmana sebagai pemimpin upacara, kesatria yaitu kelompok-kelompok khusus seperti arya kepakisan dan jaba yaitu sebagai pemimpin keagamaan.
d.3  Kemasyarakatan
Desa suatu kesatuan hidup komunitas masyarakat Bali mencakup pada dua pengertian yaitu desa adat dan desa dinas (administratif). Keduanya merupakan suatu kesatuan wilayah dalam hubungannya dengan keagamaan ataupun addat istiadat, sedangkan desa dinas adalah kesatuan admistratif. Kegiatan desa adat terpusat dalam bidang upacara adat dan keagamaan sedangkan desa dinas terpusat dalam bidan administrasi, pemerintahan dan pembangunan.
e.    MATA PENCAHARIAN
Pada umumnya masyarakat Bali bermata pencaharian mayoritas bercocok tanam, pada dataran yang curah hujannya yang cukup baik peternakan terutama sapi dan babi sebagai usaha penting dalam masyarakat pedesaan di Bali, baik perikanan darat maupun laut yang merupakan mata pencaharian sambilan, kerajinan meliputi kerajinan pembutan benda anyaman, patung, kain, ukir-ukiran, percetakan, dan lain-lain. Usaha dalam bidang ini untuk memberikan lapangan pekerjaan pada penduduk. Karena banyak wisatawan yang mengunjungi Bali maka timbulah usaha perhotelan, travel, toko kerajinan tangan
f.    RELIGI
Agama yang dianut oleh sebagian orang Bali adalah agama Hindu sekitar 95%, dari jumlah penduduk Bali, sedangkan sisanya 5% adalah penganut agama islam, kristen, katolik, budha dan kong hu chu. Tujuan hidup ajaran Hindu adalah untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian hidup lahir dan bathin. Oarng Hindu percaya dengan adanya satu Tuhan dalam bentuk konsep tri murti yaitu wujud Brahmana (sang pencipta), wujud Wisnu (sang pelingdung dan pemelihara), serta wujud Siwa (sang perusak). Tempat beribadah di Bali disebut Pura. Tempat-tempat pemujaan leluhur disebut sanggah. Kitab suci agama Hindu adalah Weda yang berasal dari india.
Orang yang meninggal dunia pada oarng hindu diadakan upacara ngaben yang di anggap sangat penting untuk membebaskan arwah orang yang telah meninggal dunia dari ikatan duniawinya menuju sorga. Ngaben itu sendiri adalah upacara pembakaran mayat. Hari raya umat agama hindu adalah nyepi yang pelaksaannya pada perayaan tahun baru saka pada tanggal 1 dari bulan 10 (kedasa), selain itu ada juga hari raya galungan, kuningan, saraswati, tumpek landep, tumpek uduh dan siwa ratri.

•      Pedoman dalam ajaran agama hindu yakni :
-    Tatwa (filsafat agama)
-    Etika (susila)
-    Upacara (yadnya)
•      Di bali ada lima macam upacara (panca yadnya) yaitu :
-    Manusia yadnya yaitu upacara masa kehamilan sampai masa dewasa
-    Pitra yadnya yaitu upcara yang ditujukan kepada roh-roh leluhur
-    Dewa yadnya yaitu upcara yang diadakan di Pura atau kuil keluarga
-    Resi yadnya yaitu upacara dalam rangka pelantikan seorang Pendeta
-    Butha yadnya yaitu upacara untuk roh-roh halus disekitar manusia yang mengganggu manusia.

g.    KESENIAN
Kebudayaan kesenian di Bali digolongkan tiga golongan utama yaitu seni rupa misalnya seni lukis, seni patung, seni arsitektur, seni pertunjukan misalnya seni tari, seni sastra, seni drama, seni musik dan seni audio visual misalnya seni vidio dan film.
    Budaya musik : musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gambelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian terdapat kekhsan dalam teknik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk kecak yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukn suara kera. Demikian pula beragam gambelan yang dimainkanpun memiliki keunikan, misalnya gambelan jegog,gambelan gambang,gamelan selunding dan gamelan semar pegulingan. Ada pula musik angklung dimainkan untuk upacara ngaben serta musik bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya.Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya gambelan gong kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda serta joged bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon),
    Tari : seni tari Bali pada umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu : wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung balih-balihan atau seni tari untuk hiburan. Pakar seni tari Bali I Made Bandem pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian tersebut, antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya berutuk, Sang Hyang Dedari, rejeng dan baris gede.

    Pakaian Daerah :  pakian daerah Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya sama. 
Masing-masing daerah di Bali memiliki ciri khas simbolik dan urnamen, berdasarkan kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur penggunaanya. Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya.
1.    Busana tradisional pria umumnya terdiri dari :
a.    Udeng (ikat kepala)
b.    Kain kampuh
c.    Umpal (selendang pengikat)
d.    Kain wastra (kemben)
e.    Sabuk
f.    Keris
g.    Beragam ornamen perhiasan
2.    Busana tradisional wanita umumnya terdiri dari :
a.    Gelung (sanggul)
b.    Sesenteng ( kemben songket)
c.    Kain wastra
d.    Sabuk prada ( stagen)
e.    Selendang songket bahu kebawah
f.    Kain tapih atau sinjang

C.    NILAI-NILAI BUDAYA
1.    tata krama : kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia di dalam kelompoknya.
2.    Nguopin : gotong royong
3.    Nyayah atau ngayang : kejra bakti untuk keperluan agama
4.     Sopan santun : adat hubungan dalam sopan pergaulan terhadap orang-orang yang berbeda sex.

D.    AGAMA HINDU DHARMA
Kebanyakan penduduk Bali mengamalkan sejenis agama Hindu yang disebut agama hindu darma atau agama tirtha (agama air suci). Agama hindu di Bali merupakan sinkretisme unsur-unsur hindu dan budha dengan kepercayaan asli orang  Bali.
-    Catur Warna : di Bali berlaku sistem Catur Warna yang mana kata Catur Warna berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata catur berarti empat dan kata warna yang berasal dari urat kata Wr (baca;wri artinya memilih. Catur warna berarti empat pilihan hidup atau empat pembagian dalam kehidupan berdasarkan atas bakat (guna) dan keterampilan (karma) seseorang, serta kualitas kerja yang dimiliki sebagai akibat pendidikan, pengembangan bakat yang tumbuh dari dalam dirinya dan ditopang oleh ketangguhan mentalnya dalam menghadapi suatu pekerjaan. Empat golongan yang kemudian terkenal dengan istilah Catur Warna itu ialah : Brahmana, Ksatria, waisya, dan Sudra.
-    Hari raya agama : hari raya keagamaan bagi pemeluk agama Hindu Dharma , umumnya di hitung berdasarkan wewaran dan pawukon. Kombinasi antara Panca Wara, Sapta Wara dan Wuku. Namun adapula Hari Raya yang menggunakan penanggalan Saka.



    Hari Raya Berdasarkan Wewaran  
•    Galungan – Jatuh pada hari: Buda, Kliwon , dan Dungulan
•    Kuningan – Jatuh pada  hari: Saniscara, Kliwon, Kuningan
•    Saraswati – Jatuh pada hari: Saniscara, Umanis , Watugunung , Hari Ilmu Pengetahuan.

    Pemujaan pada Sang Hyang Aji Saraswati
•    Banyupinaruh – Jatuh pada hari: Redite , Pahing , Shinta
•    Pagerwesi
    Hari Raya Berdasarkan Kalender Saka
•    Siwaratri
•    Nyepi
    Upacara Keagamaan
Upacara keagamaan yang dilakukan agama hindu dharma, berkolaborasi dengan budaya lokal. Ini menjadi kekayaan dan keunikan yang hanya di temukan di Bali.




    Manusia Yadnya
•    Otonan/wetonan adalah upacara yang dilakukan pada hari lahir seperti perayaan hari ulanh tahun, dilakukan 210  hari.
•    Upacara potong gigi, adalah upacara ke agamaan yang wajib dilaksanakan bagi pemeluknya. Upacara ini dilakukan bagi pemeluk yang telah beranjak remaja atau dewasa. Bagi wanita yang telah mengalami menstruasi dan pri yang telah memasuki akil balik.
    Pitra Yadnya
Upacara ngaben adalah prosesi upacara pembakaran jenazah. Sebagaimana dalam konsep Hindu dalam mengenai pembakaran jenazah, upacara ini sebagai upaya untuk mempercepat pengembalian unsu-unsur / zat pembentuk dari raga / wadag / badan kasar manusia.
    Konsep hindu
Hindu memiliki konsep ke agamaan yang diterapkan sehari-hari. Konsep-konsep tersebut meliputi pelaksanaan yajna, sistem catur warna (kasta), pemujaan terhadap dewa-dewi, tri hitakarana, dll.

Pelaksanaan ritual (Yajna)
Dalam ajaran hindu, Yajna merupakan pengorbanan suci secara tulus iklas kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepda para leluhur, kepada sesama manusia, dan kepada alam semesta. Biasanya di wujudkan dalam ritual yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan umat hindu. Tujuan pengorbanan tersebut bermacam-macam, bisa untuk memohon keselamatan dunia, keselamatan leluhur, maupun sebagai kewajiban seorang umat hindu. Bentuk pengorbanan tersebut juga bermacam-macam, salah satunya terkenal dengan ngaben, yaitu ritual yang ditujukan kepada leluhur (Pitra Yajna).




2 komentar:

  1. selamat malam pak
    aku ingin bertanya tentang:
    1. sistem religi bali di masa pra klasik?
    2. sistem religi bali di masa klasik?
    3. sistem religi bali di masa pasca klasik?

    BalasHapus
  2. Kebudayaan di Bali yang beragam dan tetap masih dijaga hingga sekarang


    http://www.marketingkita.com/2017/08/pengertian-pemasaran-dalam-ilmu-marketing.html

    BalasHapus