Selasa, 24 Januari 2012

Persiapan Diri Dalam Ujian


Ø  1. Belajar dengan sungguh-sungguh
 sebelum mengikuti ujian, kita harus belajar dengan giat jauh-jauh hari sehingga materi yang kita pelajari akan lebih mudah dipahami dan diingat kembali.
Ø  2. Jagalah kesehatan
Selain belajar, kesehatan jasmani maupun rohani sangat perlu diperhatikan dalam mempersiapkan diri untuk ujian.
Ø  3. Berdoa
Selain belajar dengan sungguh-sungguh dan mejaga kesehatan, mendekatkan diri dengan Tuhan yang maha esa sangat penting. Kita sebagai ciptaan-Nya hendaknya selalu berdoa sesuai keyakinan kita.
Ø  4. Persiapkan sarana ujian
Sehari sebelum mengikuti ujian, sebaiknya kita mempersiapkan sarana yang akan digunakan dalam ujian.

Ini merupakan sebagian kecil dari hal yang harus diperhatikan sebelum mengikuti suatu ujian.


Jangan Berhenti Berusaha Untuk Meraih Cita-Citamu


Raihlah Cita-Cita Setinggi-Tingginya Dan Buatlah Kedua Orang Tuamu Bangga

Rabu, 18 Januari 2012

PSIKOTIK (PSYCHOTIC) & PSIKOPAT


 
A.  PSIKOTIK  (PSYCHOTIC)
Ø  pengertian psikotik

Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik akut dan kronik.

Gangguan Psikotik Akut
Gambaran utama perilaku:
1)   Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :
2)   Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya
3)   Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal
4)   Kebingungan atau disorientasi
5)   Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan,  dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasa2. Pedoman diagnostik

Ø FAKTA PENYEBAB PSIKOTIK
1)   Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya)
2)   Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain)
3)   Agitasi atau perilaku aneh (bizar)
4)   Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)
5)   Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)

Ø Ciri-ciri penderita psikotik antara lain:
1)   Penarikan diri dari pergaulan sosial, banyak di dalam rumah, malu keluar rumah
2)   Tak mampu bekerja sesuai dengan fungsinya. Di rumah tak mau bekerja, atau bekerja sekedarnya saja karena diperintah, setelah itu tak mau mengerjakan tugas yang diberikan
3)    Berpikir aneh, dangkal, berbicara tak sesuai dengan keadaan situasi keseharian, bicara ngelantur.
4)   Dalam pergaulan ada riwayat gejala waham atau halusinasi dan illusi
5)    Perubahan perilaku yang nyata, misalnya tadinya ceria menjadi melamun, perilaku aneh-aneh yang sebelumnya tidak pernah dijalani.
6)   Kelihatan menjadi murung dan merasa tak berdaya
7)    Sulit tidur dalam beberapa hari, atau bisa tidur yang terlihat oleh keluarganya, tetapi pasien merasa sulit atau tidak bisa tidur.
Ø Gejala-gejala psikotik
1)   Skizofrenia adalah penyakit jiwa yang ditandai kemunduran atau kemurungan kepribadian. Berdasarkan fase Sadid telah berada pada fase aktif. Karena individu mengalami simtom psikotik, halusinasi, delusi, bicara dan tingkah laku tidak teratur serta tanda-tanda penarikan diri
2)   Paranoid adalah gila kebesaran atau merasa lebih dari segalanya. Individu yang mempunyai kepribadian paranoid kemungkinan terdapat waham, namun gejala itu hanya sekilas.
3)   Maniac depressive psychosis adalah kondisi inidividu di mana perasaan gembira yang mendadak bisa berubah sebaliknya.

Ø PENANGANAN PSIKOTIK
Upaya yang perlu dilakukan adalah segera membawa Si penderita  ke fasilitas psikiatri untuk menentukan diagnosis kemungkinan dan pengobatan yang adekuat. Perawatan yang intensif (rawat inap), tampaknya diperlukan bagi Si penderita. Berbagai pemeriksaan akan dilakukan sesuai indikasi, misalnya pemeriksaan Electro Enceplalografi dan CT Scan, atau bahkan bila diperlukann MRI (Magnetic Resonance Imaging). Dokter yang memeriksa akan menentukan apakah gejala-gejala psikotik yang ditampilkan merupakan bagian dari epilepsinya atau merupakan gangguan yang terpisah.

Konseling pasien dan keluarga
1)   Bantu keluarga mengenal aspek hukum yang berkaitan dengan pengobatan psikiatrik antara lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam pengobatan pasien
2)   Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stresor
3)   Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari-hari setelah gejala membaik


B.  PSIKOPAT
Ø PENGERTIAN PSIKOPAT
Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Maksudnya, psikopat adalah suatu gejala kelainan yang sejak dulu dianggap berbahaya dan mengganggu masyarakat. Namun, istilah psikopat yang sudah sangat dikenal masyarakat justru tidak ditemukan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM) IV. Artinya, psikopat tidak tercantum dalam daftar penyakit, gangguan atau kelainan jiwa di lingkungan ahli kedokteran jiwa Amerika Serikat. Psikopat dalam kedokteran jiwa masuk dalam klasifikasi gangguan kepribadian dissosial. Selain psikopatik, ada gangguan antisosial, asosial, dan amoral yang masuk dalam klasifikasi gangguan kepribadian dissosial

Ø CIRI-CIRI PSIKOPAT
1)   Sering berbohong. Jika ketahuan berbohong, ia tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
2)   Impulsif dan sulit mengendalikan diri; emosi tinggi, tantrum, dan agresif. Mudah terpicu amarahnya oleh hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
3)   Tidak memiliki respons fisiologis yang normal seperti rasa takut yang ditandai tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar bila melakukan kesalahan yang besar dan fatal.
4)   Emosi dangkal; saat sedih dan gembira ekspresinya tidak terlalu kelihatan.
5)   Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah, sering menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
6)   Senang melakukan pelanggaran dan peraturan keluarga atau sekolah.
7)   Kurang empati terhadap perasaan keluarga dan teman sepermainan.
8)   Agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah

Ø gejala psikopat adalah:
1)   Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Bagi psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan. Mereka juga tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
2)    Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat sering kali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Sering kali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
3)   Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respons fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar. Karena itu psikopat sering kali disebut dengan istilah "dingin".
4)   Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
5)   Tidak punya rasa sesal, rasa berdosa, dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya, ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
6)   Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
7)   Kurang empati. Bagi psikopat, memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
8)    Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
9)   Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
10) Tidak bertanggung jawab atas kewajiban.
11) Tidak bertanggung jawab atas tindakan sendiri.
12)    Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
13)  Sikap antisosial di usia dewasa.
14)  Persuasif dan memesona di permukaan.
15)  Butuh stimulasi atau gampang bosan.
16)  Emosi dangkal.
17)  Buruknya pengendalian perilaku.
18)  Longgarnya perilaku seksual.
19)  Masalah perilaku dini (sebelum usia 13 tahun).
20)  Tidak punya tujuan jangka panjang yang realistis.
21)  Pernikahan jangka pendek yang berulang.
22)  Terlibat kenakalan di masa remaja.
23)  Melanggar norma.
24)  Terlibat keragaman kriminal.

Ø PENANGANAN PSIKOPAT
Mengingat faktor penyebab psikopat masih belum terungkap jelas, maka penanganan yang dilakukan memang tidak bisa optimal. Pengobatan dan rehabilitasi psikopat saat ini baru dalam tahap kompleksitas pemahaman gejala. Terapi yang paling mungkin adalah tanpa obat seperti konseling. Namun melihat kompleksitas masalahnya, terapi psikopat bisa dikatakan sulit bahkan tidak mungkin. Seorang psikopat tidak merasa ada yang salah dengan dirinya sehingga memintanya datang teratur untuk terapi adalah hal yang mustahil. Yang bisa dilakukan manusia adalah menghindari orang-orang psikopat, memberikan terapi pada korbannya, mencegah timbul korban lebih banyak dan mencegah psikopat agar tidak menjadi pelaku kriminal.

PSIKO NEUROSA

PENGERTIAN PSIKO NEUROSA
Psikoneurosa yaitu ketegangan pribadi yang terus menerus akibat adanya konflik dalam diri orang bersangkutan dan terjadi terus menerus orang tersebut tidak dapat mengatasi konfliknya, ketegangannya tidak mereda akhirnya neurosis (suatu kelainan mental dengan kepribadian terganggu yang ringan seperti cemas yang kronis, hambatan emosi, sukar tidur, kurang perhatian terhadap lingkungan dan kurang memiliki energi). Psikoneurosa adalah sekelompok reaksi psikis dengan adanya ciri khas yaitu kecemasan, dan secara tidak sadar ditampilkan keluar dalam pelbagai bentuk tingkah laku dengan jalan menggunakan mekanisme pertahanan diri ( defence mechanism).

JENIS-JENIS PSIKO NEUROSA
1.        Neurosis kuatir atau anxiety neurosis
Dali Gulo (1982 : 179), berpendapat bahwa neurosis adalah suatu kelainan mental, hanya memberi pengaruh pada sebagaian kepribadian, lebih ringan dari psikosis, dan seringkali ditandai dengan : keadaan cemas yang kronis, gangguan-gangguan pada indera dan motorik, hambatan emosi, kurang perhatian terhadap lingkungan, dan kurang memiliki energi fisik,

Psikoneurosis adalah gangguan yang terjadi hanya pada sebagian kepribadian. Karena gangguan hanya pada sebagian kepribadian, maka yang bersangkutan masih bisa melakukan pekerjaan/aktivitas sehari-hari. Sebenarnya psikoneurosis bukanlah suatu penyakit, yang bersangkutan masih dapat kita sebut normal. Yang diderita yang bersangkutan adalah ketegangan pribadi yang terus sebagai akibat konflik yang berkepanjangan. Orang tersebut tidak dapat mengatasi konflik yang tidak kunjung reda yang pada taraf terakhir menjadi neurosis (suatu kelainan mental dengan kepribadian terganggu yang ringan seperti cemas yang kronis, hambatan emosi, sukar tidur, kurang perhatian terhadap lingkungan dan kurang memiliki energi)

1. Neurosis cemas (anxiety neurosis atau anxiety state)
a. Gejala-gejala neurosis cemas
Tidak ada rangsang yang spesifik yang menyebabkan kecemasan, tetapi bersifat mengambang bebas, apa saja dapat menyebabkan gejala tersebut. Bila kecamasan yang dialami sangat hebat maka terjadi kepanika
 1) Gejala somatis dapat berupa sesak nafas, dada tertekan, kepala ringan seperti mengambang, lekas lelah, keringat dingan,
 2) Gejala psikologis berupa kecemasan, ketegangan, panik, depresi, perasaan tidak mampu,

b. Faktor penyebab neurosis cemas
Menurut Maramis (1980 : 261), faktor pencetus neurosis cemas sering jelas dan secara psikodinamik berhubungan dengan faktor-faktor yang menahun seperti kemarahan yang dipendam.
Sebab-sebab anxiety secara umum :
1)      Ketakutan dan kecemasan yang terus menerus, disebabkan oleh kesusahan-kesusahan dan kegagalan yang bertubu-tubi
2)      Repressi terhadap macam – macam masalah emosional, akan tetapi tidak bisa berlangsung secara sempurna
3)      Kecenderungan harga diri yang terhalang.
4)      Dorongan-dorongan seksual tidak mendapat kepuasan yang terhambat, sehingga menimbulkn banyak konflik batin.
c. Terapi untuk penderita neurosis cemas
Terapi untuk penederita neurosis cemas dilakukan dengan menemukan sumber ketakutan atau kekuatiran dan mencari penyesuaian yang lebih baik terhadap permasalahan. Mudah tidaknya upaya ini pada umumnya dipengaruhi oleh kepribadian penderita.


PENYIMPANGAN SEKSUAL



Ø Pengertian penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik.

Ø MACAM-MACAM PENYIMPANGAN SEKSUAL
1)        Homoseksual
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan risiko AIDS. Pernyataan ini dipertegas dalam jurnal kedokteran Amerika (JAMA tahun 2000), kaum homoseksual yang “mencari” pasangannya melalui internet, terpapar risiko penyakit menular seksual (termasuk AIDS) lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
2)        Sadomasokisme
Sadisme seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual.
3)        Ekshibisionisme
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi.
4)        Voyeurisme
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual. Setelah melakukan kegiatan mengintipnya, penderita tidak melakukan tindakan lebih lanjut terhadap korban yang diintip.
5)        5.Fetishisme
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan. Namun, ada juga penderita yang meminta pasangannya untuk mengenakan benda-benda favoritnya, kemudian melakukan hubungan seksual yang sebenarnya dengan pasangannya tersebut.
6)        Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Pedophilia adalah orang dewasa yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.
7)        Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya
8)        Incest
Incest adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengan anak cowok
9)        Necrophilia/Necrofil
Necrophilia adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.

10)        Zoophilia
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
11)        Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
12)        Frotteurisme/Frotteuris
Frotteurisme yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.

13)        Gerontopilia
Gerontopilia adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek).